Diplomasi Tempe untuk Dunia: 5 Fakta Menarik Tentang Tempe
Fakta yang mungkin basi buat penggiat tempe, tapi benar-benar baru buat saya.
Macam-macam tempe; terbuat dari beras merah, kedelai, hingga edamame dan beton atau biji nangka. |
1. Hanya tempe di Indonesia yang bisa menghasilkan vitamin B12
Selain menjadi tempat tempe dilahirkan, negara kita juga merupakan habitat istimewa bagi pangan tinggi protein tersebut. Seorang peneliti berkebangsaan Belanda menemukan bahwa tempe yang dibuat di negara lain tidak memiliki kandungan vitamin B12 seperti tempe buatan Indonesia. Ternyata, suhu rata-rata negara kita yang teramat sangat hangat dan tingginya kandungan macam-macam mikroba di udara kita (dalam kata lain joroknya udara kita hehe), termasuk sebuah strain bakteri bernama Citrobacter freundii atau Klebsiella pneumoniae.
Dalam proses pembuatan tempe yang melibatkan fermentasi, Bakteri ini bertanggung jawab mengubah senyawa-senyawa dalam kedelai (atau biji apapun itu) menjadi vitamin B12 yang sangat penting untuk tubuh kita.
2. Tempe bukan hanya kedelai
Waktu workshop minggu lalu, saya mencoba berbagai macam tempe. Beberapa dibawa oleh Tim Indonesia Movement untuk dijual ke peserta, beberapa, disajikan oleh Chef Ragil sebagai bagian dari jamuan makan siang. Diantaranya adalah tempe edamame, tempe beras hitam, tempe kacang koro, tempe kacang merah, hingga tempe beton atau biji buah nangka! Dan ini bukan semata kreativitas nyeleneh yang 'maksa' loh.
Menurut dosen dan peneliti Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Jember (Unej), Achmad Subagio, dalam catatan kreasi pangan masyarakat Indonesia, ada banyak jenis tempe yang sudah pernah dibuat dengan bahan bukan kedelai di banyak daerah. Ada tempe mungur dari biji mungur, kemudian tempe bongkrek dari bungkil kapuk atau ampas kelapa, tempe menjos (ampas tahu), tempe kacang hijau, kacang merah, kacang tanah dan kacang kecipir.
3. Tempe kaya akan probiotik
lagi-lagi karena proses fermentasinya, tempe memiliki 'derajat' yang sama dengan makanan kaya probiotik lain seperti yogurt, kombucha, atau kimchi. Ketika dikonsumsi, tempe akan melindungi permukaan saluran pencernaan kita dengan semacam lapisan yang membantu menangkal racun-racun atau bakteri jahat yang ikut terkonsumsi (anti-bacterial). Ada cerita menarik tentang khasiat tempe sebagai probiotik; alkisah tak lama setelah kemerdekaan Indonesia, wabah diare mewabah di Penjara Cipinang, dan menjangkiti para napi, baik yang orang Indonesia ataupun berkebangsaan Belanda. Banyak dari mereka yang meninggal, tapi kebanyakan napi Indonesia selamat. Seorang ahli nutrisi Belanda saat itu menemukan, ternyata yang menjadi 'obat kuat' dari para napi Indonesia saat itu adalah tempe bakar yang menjadi konsumsi mereka sehari-hari.
Tahap pembuatan tempe sebelum dibungkus |
4. Tempe termasuk salah satu 'superfood'
Selain kaya protein, probiotik dan B12 (yang asli Indonesia), tempe juga kaya nutrisi-nutrisi penting yang jarang ditemukan bersamaan di jenis makanan lain. Tempe juga kaya dengan isoflavonoids yang bisa mengusir alergi dan juga tinggi anti-oksidan, serta punya karakter hypo-clolestherolemic alias dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
5. Tempe tercatat di Serat Chentini
Buat yang nggak tau apa itu Serat Chentini, ia merupakan salah satu karya sastra terbesar dalam kesusastraan Jawa. Serat Centhini merupakan catatan panjang (sepanjang 12 volume) yang digagas oleh pakubuwono V, Kasunanan Surakarta berisi tentang segala aspek budaya Jawa saat itu. Mulai dari kondisi masyarakatnya, kepercayaan, primbon, cerita kuno (legenda), adat-istiadat, hingga makanan dan minuman. Salah satunya, tempe, yang disebut dalam sebuah resep sambal tumpang, dan dituliskan berasal dari sebuah daerah di Klaten. Hal ini mengukuhkan status tempe sebagai salah satu elemen penting dalam kebudayaan Indonesia, khususnya Jawa.
Comments
Post a Comment