[REVIEW] Lezatnya Ayam Goreng 'Jumbo' Mbah Cemplung

Jangan tertukar, ada Ayam Goreng Mbah Cemplung, ada lagi Ingkung mbah cempluk. Dua duanya sama legendarisnya, tapi namanya sungguh mudah bikin keseleo. Keduanya sama-sama menjual hidangan ayam kampung, sama-sama berlokasi di Bantul, dan sama-sama menempati warung makan yang cukup sederhana.

Untuk membedakan, yang dinamakan Ingkung itu adalah ayam kampung yang dimasak lama dengan santan, kurang lebih mirip seperti opor tapi minus kuah membanjir, dan hanya tersisa sedikit kuah kental. Kalau ayam goreng, nggak perlu dijelaskan dong? hehehe. Nah, kalau ngaku penggemar Ayam Goreng, wajib nyoba yang satu ini.


Sumber foto: Kompas.com

Nah yang saya datangi waktu saya terakhir berkunjung ke Yogyakarta adalah si Ayam Goreng Mbah Cemplung yang berlokasi di Kasongan, Bantul, Saat itu saya datang di hari Minggu jam makan siang, restoran cukup ramai dengan pengunjung bermobil. Walaupun menempati bangunan sederhana, area restoran cukup bersih dan terawat.

Karena sudah kadung lapar, kami langsung memesan ayam goreng untuk satu keluarga saya, tentu plus sambal, lalap dan nasi. Lauk pelengkap seperti botok yang dijajakan di dekat dapur pun tak luput dari mata kami. Selain murah (kalau nggak salah, masing-masing cuma Rp. 3000), rasanya pun enak, apalagi kalau dipadu dengan nasi hangat. Loh kok jadi ngomongin botok, ini?

Tak lama kemudian Ayam Goreng kami datang;





Wuow! luar biasa tumpukan ayam-ayam ini. Ukurannya itu loh, ekstra besar! Ternyata karena memakai ayam kampung non-ternak (istilah kerennya, free-range), ukurannya jadi gigantisme. Tapi jangan takut, walau besar, tapi karena melewati proses masak yang cukup lama, daging ayamnya empuk dan luar biasa gurih.

Setelah blusukan sampai ke dapur, salah satu karyawan di Mbah Cemplung bilang bahwa setelah dibersihkan, Ayam Goreng direbus selama kurang lebih 4 jam menggunakan racikan bumbu spesial si Mbah di atas api yang menggunakan kayu keras, seperti kayu pohon jati.  Setelah direbus ayam lalu digoreng kering.

Aduhai nikmatnya dimakan dengan 2 macam sambal: sambal mentah & sambal terasi matang, didampingi macam-macam lalapan. Di restoran yang sangat sederhana ini, hanya ada 2 pilihan ayam goreng: potongan, atau per ekor. Harganya pun tidak terlalu mahal. Satu ekor ayam berkisar antara 120 ribu hingga 145 ribu, tergantung ukuran sedangkan ayam potongan, dipatok harga 27 hingga 45 ribu.



Satu-satunya yang bikin ilfil mungkin banyaknya lalat yang berseliweran di meja kami, mungkin karena cuaca hari itu yang sangat panas dan ramainya restoran. Tapi entah kenapa, walau begitu kami tetap lahap menyantap semua makanan tanpa sisa :D. Kali ini saya sukses memperkenalkan ayam goreng baru ke seluruh keluarga saya, yang semua jatuh cinta sama Mbah Cemplung. Mbah, ku pasti akan kembali!

Ayam Goreng Jawa Mbah Cemplung 
Desa Sembungan, RT 05, Bangunjiwo, Kasihan, Kec. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
No Telepon:0857-4305-6292
Jam Buka: 8 pagi–5 sore


Comments

Popular Posts